Pertandingan Sepak Bola Antar Pondok Pesantren Se-Ponorogo
pertandingan kali ini mempertemukan antara dua kubu besar di ponorogo, yakni Pondok Ngabar Wali Songo VS Darussalam Gontor
Pembukaan Lomba Kamar 2015
Pemotongan pita yang berada di pintu kecil asrama Juhfah oleh KaBag Pondok Putra Ust. H. Abdullah Wachid
Pembukaan Lomba Kamar 2015
Pemotongan pita yang berada di pintu kecil asrama Juhfah oleh KaBag Pondok Putra Ust. H. Abdullah Wachid
Pembukaan Lomba Kamar 2015
Pemotongan pita yang berada di pintu kecil asrama Juhfah oleh KaBag Pondok Putra Ust. H. Abdullah Wachid
Selasa, 26 Mei 2015
Minggu, 24 Mei 2015
What is supporter and how it work???
Support adalah kata
kerja (verb) dalam bahasa inggris
yang artinya mendukung. Ketambahan kata “er” menjadikan kata kerja tersebut
berubah menjadi kata benda (noun)
sehingga artinyapun berubah menjadi pendukung. Seiring dengan berkembangnya
olah bahasa, akhirnya bahasa indonesia menyerap bahasa tersebut sehingga
sekarang menjadi sinonim dari kata pendukung.
Suporter
sangat identik dengan kompetisi olahraga semisal kompetisi ISL. Setiap klub
yang besar memiliki nama suporternya masing-masing. Persebaya Surabaya memiliki
suporter Bonek Mania. Persija Jakarta mempunya suporter The Jack Mania,
begitupun yang lain. Suporter adalah isim Jins dari setiap KULL yang mempunyai
nama berbeda-beda, akhirnya istilah suporter sangat sering dipakai dikalangan
para pendukung tim.
Darul
Huda tak kalah maju dengan majunya zaman. Adanya suporter sepakbola yang
dikonotasikan anarki tak membuat eksistensi suporter Darul Huda menjadi hilang.
Adalah Dikiarso Bagasworo yang menjadi dirjen utama suporter Darul Huda. Saat diwawancarai dia mengungkapkan adanya
supporter bagi Darul Huda semata-mata hanya untuk mendukung tim Darul Huda mengarungi
kontes piala sepak bola antar pondok. Selain itu dia juga mengungkapkan adanya
supporter di Darul Huda juga termasuk dalam rangka meramaikan haflatul imtihan akhirus sanah. Dalam
prinsipnya memimpin suporter, ia menekankan pada para supporter untuk tidak
rasis dan selalu meninggalkan tindakan anarki.
Tak
diragukan lagi, ada dan tidaknya suporrter memang sangat berbeda. Jika tidak
ada supporter maka pertandingan akan terasa begitu monoton dan sepi. Tetapi
jika suporter memenuhi pinggir lapangan, maka akan sangat terasa begitu ramai
dan para pemainpun akan mendapat tambahan kekuatan mental dalam bertanding.
Sorakan, yel-yel dan pukulan drum yang bertalu-talu bisa juga mempengaruhi
mental bermain musuh sehingga permainan musuh menjadi sedikit grogi dan kocar
kacir.
Road to Final
Puncak kompetisi piala sepakbola
antar pondok se-ponorogo akan dilaksanakan pada hari senin 25 mei 2015.
Terdapat dua pertandingan dihari senin yang kan datang. Pada pertandingan
pertama akan digelar pertandingan walisongo Ngabar melawan Darut Taqwa dalam
memperebutkan juara ketiga. Sedangkan pertandingan final akan digelar pada
pertandingan kedua. Dihari senin tersebut, panpel juga mengagendakan kegiatan
sisipan semisal acara ceremonial, euforia dan menyanyikan lagu wajib indonesia
raya.
Walisongo
Ngabar memang sebuah klub yang sangat kuat dan hebat. Karena faktor
keberuntungan yang tidak memihak di pertandingan melwan Gontor kemarin akhirnya
Walisanga hanya berhasil melaju ke babak perebutan juara tiga melawan Darut
Taqwa yang kalah tipis dari Darul Huda. Dari berbagai faktor, pada pertandingan
pertama Walisanga Ngabar akan lebih diunggulkan daripada Darut Taqwa. Hal tersebut bukanlah tidak beralasan. Darut
Taqwa banyak diisi oleh pemain yang berpostur kecil, sedangkan Walisanga sangat
benar-benar berpostur pemain. Selain itu
Walisanga Ngabar sudah begitu berpengalaman sekali dalam mengarungi kontes
devisi utama liga ponorogo.
Di pertandingan kedua yaitu
pertandingan final akan mempertemukan tuan rumah Darul Huda mayak melawan darus
salam Gontor. Gontor memang lawan yang berat bagi Darul Huda. Gontor mempunyai banyak pemain pilar yang
memenuhi semua posisi bermain. Diantaranya adalah Jibril Abu Halil, Arif
Armanto, Aria Brahma dan lain lain. Kesuksesan Gontor dalam mengalahkan tim-tim
lain dan kesuksesanya mengalahkan Walisanga Ngabar adalah bukti ketangguhan
para pemain dari Gontor. Di laga
semifinal tadi sore (kemarin), Gontor mampu menang dengan hanya memasang pemain
tanpa pemain pilar disebabkan mengikuti kompetisi lain. Di pertandingan final
yang akan dilaksanakan senin 23 Mei tentu akan mempunyai cerita lain. Hal
itulah yang perlu perhatikan oleh ustadz aslih maulana dalam menghadapi Gontor.
Agaknya
sangat berlebihan jika menilai Gontor lebih unggul daripada Darul Huda. PemainDarul
Huda juga dihuni oleh pemain-pemain berkelas seperti Angga yang menjadi top
scorer, arga yang kerap kali menciptakan assist, sidiq sang play maker dan
Hafid Ibnu Malik yang konsisten menjaga pertahanan. Selain itu pemain-pemain
yang lain juga mempunyai banyak keistimewaan. Hal tersebut bakal menjadikan
ramainya pertandingan yang akan dihelat pada hari senin tanggal 23 Mei 2015
dalam acara final piala sebakbola antar pondok se-ponorogo
Tuan RUmah Berhasil Melaju Ke-Final
Darul
Huda bertemu Darut Taqwa di ajang semifinal piala sepakbola antar pondok se-Ponorogo
di Darul Huda. Dalam pertandingan yang juga dipimpin oleh wasit al-ustadz Agus
Susanto tersebut berlangsung sangat seru. Hal tersebut tidak lain karena banyak
sekali antusias dari pihak penonton yang mendukung tim-tim jagoanya. Di pihak Darut
Taqwa ada sekitar seratus jumlah suporter yang memenuhi sisi utara bagian barat
lapangan. Sedangkan sisi timur disekeliling papan skor terdapat kurang lebih
dua ratus supporter Darul Huda. Mereka menyanyikan yel-yel yang sangat kompak
didukung dengan derangan drumband yang bertalu talu.
Kick
off babak pertama dimulai. Permainan dari kedua tim terlihat agak imbang. Yang
terlihat sama adalah Di kubu Darut Taqwa rata-rata menggunkan skuad yang
berumur setingkat SMA dan SMP, sedangkan di pihak Darul Huda menurunkan skuad
campuran yang berpostur tidak terlalu besar. Meskipun demikian terlihat sekali
permainan sedikit didominasi oleh tuan rumah. Pola permainan yang tercipta dari
umpan-umpan terobosan dan umpan lambung kerap kali membingunkan pertahanan dari
Darut Taqwa. Akan tetapi meskipun unggul di bagian serangan, tim Darul Huda
mempunyai penyelesaian akhir yang begitu buruk. Akhirnya skor imbang tanpa gol
mengakhiri pertandingan dibabak pertama.
Di
babak kedua permainan tak begitu beda dengan yang terjadi dibabak pertama. Darul
Huda masih mendominasi permainan. Akan tetapi Darut Taqwa juga mempunyai
beberapa kesempatan. Shoting pernah dilesakkan, kesempatan juga datang dari
beberapa kali tendangan pojok. Apa yang dilakukan Darut Taqwa menjadi tak begitu
berarti karena sektor yang tempati oleh bek bertahan hafidz ibnu malik sangat
sulit dijebol.
Hafidz
Ibnu Maliklah yang menjadi man of the
match dalam pertandingan Darul Huda melawan Darut Taqwa. Ia melakukan
plessing yang mirip seperti umpan sehingga membuat kiper Darut Taqwa maju. Akan
tetapi bola yang jatuh sangat berbeda dari yang diprediksi kiper Darut Taqwa.
Bola lolos dari jangkauan kiper dan berlari memasuki jaring. Skorpun berubah
menjadi 1:0 untuk keunggulan Darul Huda. Angga kusuma, top skor di piala liga
antar pondok sepertinya belum puas dengan hasil tersebut. Terbukti ia melakukan
beberapa kali shooting ke gawang Darut Taqwa. Akan tetapi kalau tidak di
selamatkan oleh kiper, sang mistar gawang selalu menjadi tumpu bola memantul.
Al hasil skor 1:0 menjadi sebab musabab Darul Huda untuk lolos ke babak final
melawan kesembilanan gontor pada senin 25 Mei 2015.
Dua PREDATOR Bertemu
Piala antar pondok telah melewati fase semifinal
pada hari ini, sabtu 23 Mei 2015. Empat
tim dalam dua pertandingan telah beradu tangkas dalam pertandingan tersebut.
Pertandingan pertama mempertemukan klub kuat Gontor melawan lawan yang sepadan Walisanga
Ngabar. Sedangkan pada pertandingan kedua mempertemukan si jago kandang Darul
Huda melawan tim ahli keberuntungan Darut Taqwa.
Pada pertandingan pertama, permainan yang dipimpin oleh wasit Al-Usatdz
Agus Susanto berlangsung sangat panas. Suasana memanas bahkan terjadi sebelum
pertandingan dimulai. Hal itu dipicu oleh pihak Gontor yang datang telat ke
pertandingan. Pak Bambang, pelatih dari Walisanga Ngabar sangat menyayangkan
hal tersebut. Beliau sangat getol memprotes tentang keprofesionalan panitia
dalam bekerja. “bagaimana keprofesionalan panitia ini, bahkan wasitpun
dibiarkan telat memimpin kick off???” seru beliau.
Sepertinya tim Gontor yang sempat membuat tim Ngabar
memerah tidak membiarkan lawanya menang tiga kosong karena diskualifikasi. Yang
ditunggu-tunggupun akhirnya datang. Tim Gontor beberapa menit terlambat dari
biasanya karena menjalani kompetisi lain. Meskipun begitu, mereka menyempatkan
datang guna mengikuti pertandingan semifinal di lapangan baru darul huda.
Kekisruhan berhenti dan pertandingan dimulai. Ngabar
mengenakan kaus biru seperti biasanya sedangkan Gontor memakai seragam merah
hitam. Permainan dua klub raksasa tersebut berlangsung begitu imbang. Serangan
serangan serta takel pertahanan kerap kali terjadi dari kedua belah kubu.
Hingga peluit babak pertama usai, skor kacamata masih menghiasi papan skor di
timur lapangan darul huda.
Pertandingan di babak kedua berlangsung lebih seru
dari babak pertama. Ngabar terlihat memenangi ball posession sedikit lebih
banyak daripada Gontor. Tidak ikutnya pemain Pilar Jibril Ibnu Halil di pihak Gontor
agaknya sangat mempengaruhi efektifitas permainan Gontor. Selain itu susunan
permainan yang sangat berbeda dari biasanya membuat sisi penyerang Gontor tak
setajam saat melawan Sobo Guno dan Al-Islah bungkal. Hal tersebut tidaklah
begitu mengherankan. Saat diwawancarai pada kamis lalu, salah satu pemain Gontor
yang bernama Arya Brahma mengungkapkan bahwa dalam permainanya melawan Ngabar
tidak akan mengikutkan tiga pemain pilarnya karena mengikuti kompetisi lain.
Dan benar, pada sabtu ini Gontor banyak menurunkan pemain lapis dua.
Dua gol tercipta di babak kedua. Sayangnya kedua
kesembilanan harus berbagi jumlah gol. Satu gol diciptakan oleh Ngabar melewati
kaki M Ikhsanuddin. Sedangkan sato gol yang lain diciptakan oleh Gontor
menggunakan keunggulan pemainya setelah salah satu bek Ngabar mendapat kartu
merah dari wasit. Sekor satu sama dai babak kedua tak berubah hingga sang wasit
meniup peluit.
Jika yang terjadi sebelum pertandingan tadi sempat
terjadi kisruh karena ada yang telat datang. Setelah babak kedua usai sang
pelatih Ngabar menyayangkan keputusan wasit dalam mengeluarkan kartu merah.
Pelatih Ngabar sempat memprotes untuk merevisi peraturan yang dibentuk panitia
jika kenyataan yang di lapangan dirasa berbeda dari keputusan saat technical
meeting. Wastipun akhirnya
mengumpulkan salah kedua kapten klub beserta pelatihnya. Wasit menjelaskan
keputusanya mengeluarkan kartu merah karena salah seorang pemain yang tidak
terima mendapat kartu kuning dan melakukan protes begitu keterlaluan sehingga
wasitpun mengeluarkan kartu kuning yang kedua, kartu merahpun otomatis juga
keluar. Setelah berhasil mendamaikan keduabelah kubu, wasit akhirnya
melanjutkan pertandingan dengan adu penalti.
Dalam adu penalti, kedua tim sempat saling salip
menyalip dalam mencetak skor. Gol pertama dicetak oleh Gontor disusul gol dari Ngabar.
Hasil berganti geseh setelah tendangan Gontor mampu ditepis kiper Ngabar.
Tetapi hasil berubah setelah dua pemain Ngabar gagal dalam mengarahkan
tendanganya menuju gawang. Terdapat dua tendangan yang melenceng dari arah
gawang sehingga pertandingan tersebut dimenangkan Gontor dengan skor 5:4.
Dengan hasil tersebut Gontor pantas mendapatkan tiket lolos ke babak final yang
akan diagendakan pada hari Senin 25 Mei 2015.