Masjid
manarul huda ,suasana dimasjid kali ini tampak ramai dan dipenuhi oleh para
santri yang ingin menyaksikan babak penyisihan MQK (musabaqoh qiraatil kutub )bagi
kelas experiment ,3,4,5 dan kelas 6 .perlombaan tahunan yang diselenggarakan
oleh panitia haflatul imtihan akhirusanah sebagai wadah bagi para santri unjuk
kebolehan membaca kitab dan sejauh mana pemahaman tentang ilmu alat baik nahwu
dan shorof yang telah dipelajari selama satu tahun ini dan tidak lupa juga
sejauh mana pemahaman tentang hokum-hukum masalah ilmu fiqih.
Dari
babak penyisihan gelombang pertama ini dibagi menjadi dua tempat penyisihan di
masjid dan satu tempat lagi di madrasah depan lantai satu. Pelaksanaan babak
penyisihan gelombang pertama ini dilaksanakan setelah jama’ah sholat asar yang
dimajukan jadwal sholatnya dari hari –hari biasa saat kegiatan belajar aktif
.dari acara MQK yang dilaksanakan dimasjid ini tidak terlalu banyak antusias
dari para santri dikarnakan acar ini bertepatan dengan pertandingan bola antar pesantren sekabupaten ponorogo.
Acara
yang seharusnya berlangsung jam 03.30 ini harus termakan waktunya oleh
persiapan sound system dari panitia dan kurang tanggapnya para delegasi
sehingga harus dipanggil beberapa kali.babak penyisihan kali ini dimulai dengan
pembacaan bismillah dan dilanjutkan pembacaan peraturan MQK oleh saudara roisul
anam.juri dari babak penyisihan sekaligus pemberi pertanyaan ini sangat
propesional dan berpengalaman, Ust wahyudi sebagai pemberi pertanyaan shorof,
Ust mukti ali s dewan juri yang siap memberondong pertanyaan nahwu dan
dilanjutkan Ust nasirudin dewan juri dengan pembawaan yang tenang yang menjadi
pengasah kemampuan para peserta dengan hokum –hukum ilmu fiqih .
Acara
dimulai dengan penampilan peserta pertama dari kelas 6A yang di wakili oleh M
Syifaudin. lampu kuning pertama sebagai tanda pembacaan makhroj dari para
peserta yang diberi waktu selama 2 menit kedepan .lampu hijau waktu untuk Tanya
jawab pembahasan nahwu ,lampu merah untuk Tanya jawab tentang shorof yang
dilontarkan oleh Ust wahyudi dan lampu kuning yang kedua ajang Tanya jawab
dalam bidang fiqih.semua rambu –rambu yang telah menyala tadi dapat di lewati
oleh peserta pertama ini dengan lancar dan sedikit gangguan pada pertanyaan
soal nahwu,pertanyaan yang dilontarkan oleh Ust mukti ali peserta pertama ini harus membacakan nadhoman
alfiyah ibnu malik.dari pertanyaan ini dapat sedikit menghambat pergerakan pikiran syifaudin
Peserta
kedua dalegasi kelas 4D harus gugur sebelum berperang karna telah dipanggil
beberapa kali tidak datang begitu pula delegasi selanjutnya yaitu fendi ari
pratama . setelah 2 peserta yang telah gugur tadi dilanjutkan oleh delegasi
kelas 4C tapi delegasi dari kelas 4C ini
harus mengundurkan diri dikarnakan bab yang keluar dari undian tidak sesuai
dengan apa yang dipelajarinya. Dan tak jauh berbeda untuk peserta ke -5 juga
harus di diskualifikasi.
Setelah
beberapa menit panggung acara tidak terisi karna peserta yang gugur sebelum
berperang itu dapat di isi oleh perwakilan kelas 3 yaitu ilham madani. Peserta
ke -6 yang tampil ke dua ini tak kalah kelihaiannya untuk menjawab berbagai
pertanyaan yang menikamnya. Dan tepuk tangan bersahut –sahutan karna ia dapat
lolos dari berbagai pertanyaan tanpa ada kendala.dilanjutkan peserta ke-7 dari
kelas 5 yang diwakili oleh dani kurniawan,peserta ini sebagai perwakilan satu
-satunya dari kelas 5 di babak penyisihan MQK kali ini. Dani kurniawan dapat
masalah setelah ditikam pertanyaan Ust mukti ,ia harus dipusingkan oleh
pertanyaan yang sempat menghambat syifauin yaitu menyebutkan nadoman alfiyah
ibnu malik.setelah pertanyaan terakhir dari Ust nasirudin,berapa rukun-rukun
nikah dapat dilewati dengan jawaban yang
memuaskan itu dilanjutkan oleh jazuli mustofa tapi karna ia tidak datang dilanjutkan
oleh bagas agung kelas experiment. Bagus
agung tampak gerogi dalam membaca makro’ terlihat dari suaranya yang kurang
lantang berbeda dengan 3 peserta sebelumnya begitu pula dalam hal menjawab
pertanyaan nahwu, sorof dan fiqih yang diberikan oleh para masing –masing juri.
Hari
yang semakin sore dan desah -desuh ketidak antusiasan para penonton semakin
menjadi-jadi.acara babak penyisihan gelombang pertama ini dilanjutkan oleh
perwakilan kelas 4B bekti fakhrizal Muhammad, bekti dapat membaca makro’ dan
menjawab pertanyaan dari para juri dengan jawaban yang memuaskan. Ali mostofa
maju setelah bekti fakhrizal. Ali mustofa sebagai pemegang amanah bagi kelas 3C
itu terlihat santai dalam membacakan makro’ tapi keadaan itu berubah setelah
cara membacanya di patahkan oleh pembenaran cara membacanya dari pertanyaan Ust mukti. Lagi –lagi Ust berhasil
membuat gelagapan peserta. Peserta terakhir diisi oleh ahamad mufidin,
lagi-lagi perwakilan kelas 3 yang tampil
dan unjuk kebolehan di depan. Peserta terakhir ini ternyata terkenal dan banyak
sekali fansnya sorak-sorak dan tepuk tangan memecahkan keheningan di masjid.
Mufidin dengan pasti dan tanpa ragu membaca perlahan –lahan makro’ yang didapat
dari undian .begitu juga saat pertanyaan shorof, fikih dan pertanyaan nahwu
yang ditunggu –tuggu dari para penonton dan peserta dapat dilewatinya tanpa
hambatan.
Setelah
selesai babak penyisihan ini dan para ustadz meninggalkan tempat terdapat
kebiasaan yang sangat biasa dilakukan oleh para santri purtra yaitu mengambil
konsumsi dari para dewan juri keseruan yang membuat mulut tak bisa tertahan
untuk mengukir senyuman. Setelah acara selesai pengumuman dari kang rois selaku
penanggung jawab MQK di masjid yang berisikan dari para seluruh ketua kelas
yang belum memeberikan delegasi kelasnya masih dibuka penerimaan delegasi
.dibalik acara MQK ini terdapat sedikit kendala karna kurang partipasinya dari
para peserta yang seharusnya ada 12 peserta tapi hanya ada 7 peserta yang berani maju dan menunjukan
kebolehannya .”ketua kelas dan juga para delegasi kelas kurang ada komunukasi
sehingga menimbulkan banyaknya peserta yang tidak datang atau kurang siap “ujar
kang Roisul anam selaku penangung jawab MQK di masjid.da juga brharap acara MQK
besok bisa berjalan lancar dan mulai tepat waktu. (han’s)
Suasana
di madrasah depan lantai 1, tampak ramai dan panas dan diikuti oloeh para
peserta kelas 1 dan 2 MMH denagn tampak lusuh karena menanti mulainya acara
yang agak molor. Menurut hasil wawancara kami tujuan MQK sebenarnya yaitu
memperdalam ilmu alat(nahwu dan shorof), mengulangi pelajaran –pelajaran yang
ada dikelas dan melatih mental mereka untuk selalu siap jika ditunjuk dalam
rangka lomba diluar pondok. Walaupun acara yang dipersiapkan terkesan mulek
tapi dibandingkan tahun lalu daripihak peserta maupun penonton lebih antusias
tahun ini. Dari pihak panitia sendiri mengatakan bahwa “persiapan sudah
dilaksanakan pada awal mei, tetapi ketika sudah ditengah perjalanan ada kendala-kendala
yang harus direfisi agar berjalan dengan lancar” ujar Kg. basit. Dari peserta
sendiri terlihat tegang “bahka saya
belum melakukan persiapan apapun untuk acara ini” ujar salah seorang peserta,
dan ketika sudah tampil “agak gerogi sih…….. tetapi tetap sungguh-sungguh. Dan
dari penonton sangat banyak sehingga desak-desakan tapi tetap antusias dalam
mendukung para perwakilan kelas masing-masing, walaupun dari hamper setengah
penonton memilih acara gelar tidur diatas bangku akhirnya banyak dari penonton
yang antusias dalam mendukung para jagoannya malah menyemangati dengan berdiri
bahkan jongkok.
Juri
pada lomba MQK bagian madrasah depan lantai 1 meliputi: Ust. A.Bushro Lathif
sebagai penguji bagian shorof, Ust Imam Nawawi sebagai penguji nahwu, dan Kang
Agung Aji sebagi penguji fiqih. Dalam penilaiyannya meliputi: a. shorof:
tashrif, shigot,bina’ shorofiyah, b. nahwu: kelancaran membaca, nadhom/ dalil,
c. fiqih: ketepatan murod, pemahaman kitab/ pemecahan masalah. Tapi dewan juri
kurang puas dengan nilai yang diperoleh para peserta ”acaranya bagus dan lancar
tetapi kebanyakan dari peserta jawabannya kurang memuaskan bagi kami dan
kurangnya ketepatan dalam memaknai dan memuroti sehingga nilai yang diperoleh hanya
kurangdari setengah saja”ujar salah satu dewan juri pada sore itu.
Lampu
hijau berarti membaca, kuning berhenti membaca mulai pertanyaan, dan merah
berarti selesai. Dari materi yang dibaca
kelas 1MMH: bab thoharoh sampai sholat jama’ah, sedangkan kelas 2MMH: bab puasa
sampai jual beli
Acara
dibagi menjadi dua gelombang, pada gelombang pertama (RABU) diisi oleh hanya dari Sembilan kelas padahal gelombang kedua(KAMIS) harus tampil sebanyak 20 kelas, dikarenakan
pada gelombang pertama mulainya acara pada sekitar jam 03.45 WIB karena
kurangnya pasokan panitia yang bertugas di madrasah depan lantai 1, sehingga
berdampak molornya acara pada sore hari itu. Padahal dari pihak penonton maupun
peserta sudah menunggu sejak jam 03.15 WIB, tetapi dari penonton tetap antusias
“acara seperti ini sangat bagus karena dapat memotifasi konco-konco santri untuk
berani tampil dimuka umum.” Kata salah seorang penonton. Dikarenakan peserta
kurang 20 kelas lagi maka dari panitia akan mempercepat mulainya acara dari
setelah jamaah ashar menjadi setelah jamaah duhur pada gelombang kedua. Dan
acara gelombang pertama disudahi jam 05.00 WIB.
0 komentar:
Posting Komentar