Ketika
diwawancarai Pelatih, klub sepakbola dari walisongo yang mengatakan bahwa
dirinya bernama bapak Bambang berkata “tim kami adalah tim yang solid dan
berpengalaman di kancah devisi utama liga Ponorogo” sontak menjadikan pandangan mata banyak yang
tertuju pada tim ini. Di sesi sebelum kick off dimulai sudah tampak sekali
keprofesionalanya apalagi saat para punggawa tim melakukan pemanasan di
lapangan dengan menggunakan seragam biru.
Dua tim dipertemukan dan akan diadu
kebolehanya. Kick off yang ditiup dari peluit wasit yang bernama al-ustadz Agus Susanto mengawali sebuah pertemuan dua klub
hebat tersebut. Tim biru menendang bola dengan passing passing yang akurat.
Akan tetapi tim hijau tak kalah usahanya merebut bola hingga berhasil memotong
dan bolapun berpindah kekuasaan dari biru ke hijau. Agaknya permainan dari
kedua kubu cukup berimbang. Umpan-umpan dekat, umpan lambung, takel dan sprint
sama-sama dilakukan oleh kedua kubu.
Suasana bertambah begitu sengit pada
pertandingan ngabar vs darul falah tersebut kala ribuan penonton mulai
membanjiri pinggir lapangangan Deha. Teriakan dan apresiasi tepuk tangan
membuat semangat psikologis kedua tim meningkat untuk memberikan hiburan yang
indah bagi penonton. Teriakan yang ramai dan tepuk tangan yang meriah tak dapat
dibendung kala tim biru mencetak gol pertama. Sundulan dari bola pantul yang
gagal diselamatkan oleh kipper menjadikan skor kaca mata berubah, 1:0 untuk keunggulan
tim biru.
Bola pun berputar lagi setelah
keluar dari jaring. Tim biru mulai terlihat lebih unggul dalam ball possession. Berkali-kali tim biru
menggedor pertahanan tim hijau, akan tetapi dengan ketangkasan pertahanan tim
hijau, tim biru tak mampu menembus pertahanan yang begitu apik.
Terhanyut
dalam permainanya dalam menyerang
agaknya tim asal ngabar, walisongo fc itu lupa akan aspeki pertahanan.
Sebuah serangan balik yang cepat dilancarkan oleh tim hijau darul falah dan
menemukan kesempatan yang sangat baik. Assist indah dari pemain bernomor
punggung 33 disambut baik oleh pemain yang bernama UJE bernomor punggung 6.
Shoot yang sangat keras dilesakkan oleh Uje dan membuat kedudukan menjadi
imbang 1:1.
Tak
perlu waktu lama bagi tim hijau untuk kembali menambah pundi-pundi golnya.
Berbekal dari kemampuan mengejar ketertinggalan membuat semangat hidupnya
semakin meningkat. Tiga menit berselang dari gol sebelumnya, kesmpatan emas
muncul dari tendangan sudut. Bola dari tendangan sudut yang melambung tinggi
mampu disruduk si banteng yang sedang marang, sang striker kejam dari tim yang
berseragam hijau. Skor 2:1 untuk keunggulan darul falah tak berubah hingga
turun minum.
Kick
off babak kedua tak kalah seru dari babak pertama. Tim biru lebih unggul dalam
ball possession. Sedangkan tim hijau lebih sibuk mengamankan gawangnya dari
amukan kawanan lebah. Ibarat tetesan air yang banyak mengenai batu, usaha tim
birupun membuahkan hasil. Kesempatan datang dari pelanggaran yang menimbulkan
kartu kuning dan tendangan bebas. Tendangan yang diambil algojonya mampu
menembus tingginya pagar betis dan mampu mengecoh penjaga gawang Darul Falah.
Skor kembali berimbang menjadi 2:2.
Permainan menunjukan keunggulan tim walisanga
dalam sisi penguasaan bola, dua gol lagi tercipta oleh nomor punggung 7 yang
sanggup keluar dari jebakan offside dan tendangan keras pemain bernonor
punggung 11 yang sempat mengenai bodi pemain belakang darul falah sehingga
tercipta gol. Akhirnya sampai akhir pertandingan skor akhir menjadi 4:2 untuk
keunggulan tim biru, walisanga ngabar.
Dengan
kemenangan ini telah mebuktikan bahwa kata-kata dari coach Bambang adalah benar
adanya. Serta dengan kemenangan itu pula coach bambang telah mempunyai tiket
bagi timnya untuk lolos ke babak 8 besar melawan tim hidayatul mubtadiin yang
dijadwalkan tanding pada hari kamis 21 Mei 2015 di stadion Deha.
0 komentar:
Posting Komentar