Piala antar pondok telah melewati fase semifinal
pada hari ini, sabtu 23 Mei 2015. Empat
tim dalam dua pertandingan telah beradu tangkas dalam pertandingan tersebut.
Pertandingan pertama mempertemukan klub kuat Gontor melawan lawan yang sepadan Walisanga
Ngabar. Sedangkan pada pertandingan kedua mempertemukan si jago kandang Darul
Huda melawan tim ahli keberuntungan Darut Taqwa.
Pada pertandingan pertama, permainan yang dipimpin oleh wasit Al-Usatdz
Agus Susanto berlangsung sangat panas. Suasana memanas bahkan terjadi sebelum
pertandingan dimulai. Hal itu dipicu oleh pihak Gontor yang datang telat ke
pertandingan. Pak Bambang, pelatih dari Walisanga Ngabar sangat menyayangkan
hal tersebut. Beliau sangat getol memprotes tentang keprofesionalan panitia
dalam bekerja. “bagaimana keprofesionalan panitia ini, bahkan wasitpun
dibiarkan telat memimpin kick off???” seru beliau.
Sepertinya tim Gontor yang sempat membuat tim Ngabar
memerah tidak membiarkan lawanya menang tiga kosong karena diskualifikasi. Yang
ditunggu-tunggupun akhirnya datang. Tim Gontor beberapa menit terlambat dari
biasanya karena menjalani kompetisi lain. Meskipun begitu, mereka menyempatkan
datang guna mengikuti pertandingan semifinal di lapangan baru darul huda.
Kekisruhan berhenti dan pertandingan dimulai. Ngabar
mengenakan kaus biru seperti biasanya sedangkan Gontor memakai seragam merah
hitam. Permainan dua klub raksasa tersebut berlangsung begitu imbang. Serangan
serangan serta takel pertahanan kerap kali terjadi dari kedua belah kubu.
Hingga peluit babak pertama usai, skor kacamata masih menghiasi papan skor di
timur lapangan darul huda.
Pertandingan di babak kedua berlangsung lebih seru
dari babak pertama. Ngabar terlihat memenangi ball posession sedikit lebih
banyak daripada Gontor. Tidak ikutnya pemain Pilar Jibril Ibnu Halil di pihak Gontor
agaknya sangat mempengaruhi efektifitas permainan Gontor. Selain itu susunan
permainan yang sangat berbeda dari biasanya membuat sisi penyerang Gontor tak
setajam saat melawan Sobo Guno dan Al-Islah bungkal. Hal tersebut tidaklah
begitu mengherankan. Saat diwawancarai pada kamis lalu, salah satu pemain Gontor
yang bernama Arya Brahma mengungkapkan bahwa dalam permainanya melawan Ngabar
tidak akan mengikutkan tiga pemain pilarnya karena mengikuti kompetisi lain.
Dan benar, pada sabtu ini Gontor banyak menurunkan pemain lapis dua.
Dua gol tercipta di babak kedua. Sayangnya kedua
kesembilanan harus berbagi jumlah gol. Satu gol diciptakan oleh Ngabar melewati
kaki M Ikhsanuddin. Sedangkan sato gol yang lain diciptakan oleh Gontor
menggunakan keunggulan pemainya setelah salah satu bek Ngabar mendapat kartu
merah dari wasit. Sekor satu sama dai babak kedua tak berubah hingga sang wasit
meniup peluit.
Jika yang terjadi sebelum pertandingan tadi sempat
terjadi kisruh karena ada yang telat datang. Setelah babak kedua usai sang
pelatih Ngabar menyayangkan keputusan wasit dalam mengeluarkan kartu merah.
Pelatih Ngabar sempat memprotes untuk merevisi peraturan yang dibentuk panitia
jika kenyataan yang di lapangan dirasa berbeda dari keputusan saat technical
meeting. Wastipun akhirnya
mengumpulkan salah kedua kapten klub beserta pelatihnya. Wasit menjelaskan
keputusanya mengeluarkan kartu merah karena salah seorang pemain yang tidak
terima mendapat kartu kuning dan melakukan protes begitu keterlaluan sehingga
wasitpun mengeluarkan kartu kuning yang kedua, kartu merahpun otomatis juga
keluar. Setelah berhasil mendamaikan keduabelah kubu, wasit akhirnya
melanjutkan pertandingan dengan adu penalti.
Dalam adu penalti, kedua tim sempat saling salip
menyalip dalam mencetak skor. Gol pertama dicetak oleh Gontor disusul gol dari Ngabar.
Hasil berganti geseh setelah tendangan Gontor mampu ditepis kiper Ngabar.
Tetapi hasil berubah setelah dua pemain Ngabar gagal dalam mengarahkan
tendanganya menuju gawang. Terdapat dua tendangan yang melenceng dari arah
gawang sehingga pertandingan tersebut dimenangkan Gontor dengan skor 5:4.
Dengan hasil tersebut Gontor pantas mendapatkan tiket lolos ke babak final yang
akan diagendakan pada hari Senin 25 Mei 2015.
0 komentar:
Posting Komentar