Pages

Kamis, 21 Mei 2015

PEMBUKAAN HAFLAH AKHIRASSANAH 2015



       Ponorogo, Keceriaan tampak mewarnai wajah para santri menanti detik-detik acara pembukaan Haflah Akhirassanah 2015 Pondok Pesantren Darul Huda, Mayak, Tonatan, Ponorogo. Jadwal Pembukaan yang direncanakan pukul 14.30 sore dimulai, mundur sampai pukul 15.30 menanti rampungnya seluruh persiapan selesai. Pembukaan Haflah tahun ini minus Dewan Asatidz dan Ustadzaat laju. Pengurangan undangan ini dilakukan mengingat waktu Pembukaan yang dilaksanakan sore hari, karena mempertimbangkan terbatasnya waktu inilah maka panitia memutuskan untuk mengundang Asatidz dan Ustadzaat mukim saja. Namun hal ini tidak mengurangi kemeriahan acara sore itu.
Para panitia sejak awal pemberangkan sudah berdiri tegap dengan gagahnya menatap satu persatu peserta yang masuk melewati gelanggang jembatan kebesaran gelora Darul Huda. Nampak lima panitia berjaga, mengatur, dan menyambut di titik akhir jembatan. Sedang lapangan tengah ramainya dengan warna-warna balon haflah yang hampir saja menyaingi sponsor RCTI  beberapa tahun silam.
Suasan panas membuat sebagian konco-konco santri berfikir dua kali untuk memasuki lapangan hijau, sebagian dari mereka memilih untuk berteduh dibawah pepohonan yang menghiasi lenggak lenggoknya sungai utara lapangan.
Memang ke-mulek-an acara tersebut jelas terlihat bukan hanya dari pendapat konco-konco santri, namun juga telah kami dapati pemandangan yang tidak mengenakkan justru muncul dari dewan ustadzah sendiri –ngapunten sak derenge-. Pada pukul 15.10 WIB yang mana lapangan sudah dipenuhi aneka warna kaos darul huda –bukan dijemur, maksudnya sudah terpakai- justru para ustadzah masih rawuh dengan senyumnya yang mengembang dengan cantik. Itupun baru sebagian saja, sebagian justru rawuh hampir bersamaan dengan bapak pengasuh. Apalagi dengan kurang jelasnya beberapa acara yang nggak tahu apakah itu disengaja ataukah tidak. Semisal lagui indonesia raya yang tiba-tiba melantun begitu saja. Sangat menunjukkan bahwa persiapan belumlah matang dan membuat calon masyarakat suargo ngedumel. Mereka justru ngedumel, komplain dan.... huft..ya gitu pokoknya. Padahal sebenatrnya gak ngrasain gimana repotnya panitia yang mungkin sampai tidak menyempatkan mandi demi haflah kita
Acara dimulai tepat pukul setengah  empat sore yang dipandu oleh Asykuri Fiki Alfan kelas IX Madrasah Tsanawiyyah. Diawali dengan membaca Ummul Kitab, acara dilanjutkan dengan Koor dari siswi kelas X Madrasah Aliyah putri dengan petugas pianis saudari Sarah Rahayu Wilujeng. Mereka memakai kostum putih–putih yang di padu denga jilbab hijau toska Mereka tampil dengan membawakan lagu tiga lagu. Lagu pertama diisi dengan lagu  “Indonesia Raya”, dilanjutkan dengan lagu” Himne Darul Huda” dan terakhir menyanyikan lagu “Mars Haflah”. Latihan paduan suara sudah dimulai sejak akhir april. Meski rangkaian latihan kurang maksimal – sebab bersamaan dengan pelaksanaan ujian semester MMH – namun mereka tetap berusaha memberikan yang terbaik untuk mengisi acara akhir tahun ini.
Acara dilanjutkan dengan sambutan dari Muhammad Agus Budiawan selaku ketua umum Haflah Akhirassanah 2015. Sambutan selanjutnya adalah dari Pengasuh sekaligus Pimpinan Pondok Pesantren Darul Huda, K.H ‘Abdus Sami’ Hasyim, yang sekilas isinya adalah menginginkan agar semangat Haflah terus dikobarkan. Haflah sebagai penghibur dan pengobat kejenuhan aktifitas pondok dan madrasah selama satu tahun ini, sehingga kemeriahan Haflah akan terus terasa hingga malam puncak Lailatut Tasyakkur nanti. Harapan beliau untuk Pembukaan Haflah yang selanjutnya adalah bisa menghadirkan sesuatu yang lebih meriah dari sebelumnya. Sesuatu yang unik yang belum pernah ditampilkan sebelumnya. “Saya berharap Haflah-Haflah yang selanjutnya bisa menampilkan sesuatu yang lebih unik, yang belum pernah ada. Misalnya terjun dari pesawat,” kata beliau disambut riuh peserta dan tamu undangan yang hadir sore kemarin.
Pengisi acara terakhir adalah penampilan grup drumband Gita Granding Badeha. Kelompok yang juga dianggotai oleh siswi kelas X Madrasah Aliyah Darul Huda putri ini cukup memberikan apresiasi baik bagi team anggota sendiri maupun pihak yang bersangkutan diluar keanggotaan. Namun untuk mayoret team ini mengambil satu dari siswi kelas XII Madrasah Aliyah Darul Huda. Ia bernama Luluk Suryanti. Di temani dengan satu mayoret lagi Windi Yunia dan seorang gitapati bernama Nadya Paraswati. Pasukan drumband memakai seragam rok putih kaos ungu serta paduan hijab ungu – putih. Apresiasi sebagai salah satu team pengisi acara pembukaan terlihat dari persiapan latihan yang sudah dimulai sejak pertengahan bulan April. Depandu oleh pelatih khusus, ustad Aan Harisul Farid dan ustad Husnul ‘Atif mereka berlatih dengan giat. Untuk lagu yang dibawakan sebanyak empat lagu. Meliputi lagu “Indonesia Raya”, berondong tua(by:Siti Badriyah), tuje dekha to ye  he ta janna senem(India)dan Thala’al badru(shalawat)
            Para  mayoret cantik dan unik beraksi dengan totalitas yang mereka miliki. Berkali kali Windi melempar tongkat meyoret dan kembali menangkap dengan tepat. Luluk juga menunjukkan aksinya yang cukup berani dan eksotis. Dengan membawa keberaniannya ia naik keatas bas besar yang telah di sediakan anggota team sebelumnya. Formasi inilah yang menjadi perbedaan dari penampilan drumband pada tahun-tahun sebelumnya.
            Tampilan ini mendapat respon positif dari para santriwan dan santriwati yang hadir pada sore itu. Dengan antusias mereka menyaksikan tontonan yang cukup menghibur itu. Bukan dari kalangan santri saja. Dari tamu undangan yang diduduki oleh bapak pengasuh Pon. Pes Darul Huda, jajaran keluarga dalem dan para dewan asatid wa ustadzat juga cukup antusias menyaksikan penampilan meriah ini. Uniknya, para neng-neng dan gus-gus kecil(para putra dan putri dari keluarga dalem) juga cukup bahagia dan terhibur.  

Dibandingkan tahun-tahun sebelumnya memang nampak sekali kurangnya persiapan dari panitia. ”Rame tahun lalu mbak,” komentar salah satu ustadzah yang menghadiri acara kemarin sore. Lantas bagaimanakah kesan dari peserta? Pembukaannya seru! Awalnya jenuh tapi jadi semangat lagi!! Pokoknya kejenuhan awal persiapan yang membosankan karena mulek tadi udah terobati...pokoknya sukses buat haflah tahun ini....”, kata Siti Nurdila, siswi cantik yang baru saja menerima pengumuman kelulusan kelas XII itu. Kemeriahan yang ada mengawali semangat Haflah Akhirassanah 2015 yang akan segera terlaksana pada hari-hari  kedepan. Semoga Allah memberi kelancaran dalam terlaksananya progam besar ini. Amin.
 

0 komentar:

Posting Komentar