Ponorogo, Keceriaan
tampak mewarnai wajah para santri menanti detik-detik acara pembukaan Haflah
Akhirassanah 2015 Pondok Pesantren Darul Huda, Mayak, Tonatan, Ponorogo. Jadwal
Pembukaan yang direncanakan pukul 14.30 sore dimulai, mundur sampai pukul 15.30
menanti rampungnya seluruh persiapan selesai. Pembukaan Haflah tahun ini
minus Dewan Asatidz dan Ustadzaat laju. Pengurangan undangan ini dilakukan
mengingat waktu Pembukaan yang dilaksanakan sore hari, karena mempertimbangkan
terbatasnya waktu inilah maka panitia memutuskan untuk mengundang Asatidz dan
Ustadzaat mukim saja. Namun hal ini tidak mengurangi kemeriahan acara sore itu.
Para
panitia sejak awal pemberangkan sudah berdiri tegap dengan gagahnya menatap
satu persatu peserta yang masuk melewati gelanggang jembatan kebesaran gelora
Darul Huda. Nampak lima panitia berjaga, mengatur, dan menyambut di titik akhir
jembatan. Sedang lapangan tengah ramainya dengan warna-warna balon haflah yang
hampir saja menyaingi sponsor RCTI
beberapa tahun silam.
Suasan
panas membuat sebagian konco-konco santri berfikir dua kali untuk memasuki
lapangan hijau, sebagian dari mereka memilih untuk berteduh dibawah pepohonan
yang menghiasi lenggak lenggoknya sungai utara lapangan.
Memang
ke-mulek-an acara tersebut jelas terlihat bukan hanya dari pendapat
konco-konco santri, namun juga telah kami dapati pemandangan yang tidak
mengenakkan justru muncul dari dewan ustadzah sendiri –ngapunten sak derenge-.
Pada pukul 15.10 WIB yang mana lapangan sudah dipenuhi aneka warna kaos darul
huda –bukan dijemur, maksudnya sudah terpakai- justru para ustadzah masih rawuh
dengan senyumnya yang mengembang dengan cantik. Itupun baru sebagian saja,
sebagian justru rawuh hampir bersamaan dengan bapak pengasuh. Apalagi dengan
kurang jelasnya beberapa acara yang nggak tahu apakah itu disengaja ataukah
tidak. Semisal lagui indonesia raya yang tiba-tiba melantun begitu saja. Sangat
menunjukkan bahwa persiapan belumlah matang dan membuat calon masyarakat suargo
ngedumel. Mereka justru ngedumel, komplain dan.... huft..ya gitu
pokoknya. Padahal sebenatrnya gak ngrasain gimana repotnya panitia yang mungkin
sampai tidak menyempatkan mandi demi haflah kita
Acara dimulai tepat pukul setengah empat sore yang dipandu oleh Asykuri Fiki
Alfan kelas IX Madrasah Tsanawiyyah. Diawali dengan membaca Ummul Kitab, acara
dilanjutkan dengan Koor dari siswi kelas X Madrasah Aliyah putri
dengan petugas pianis saudari Sarah Rahayu Wilujeng. Mereka memakai kostum
putih–putih yang di padu denga jilbab hijau toska Mereka tampil dengan
membawakan lagu tiga lagu. Lagu pertama diisi dengan lagu “Indonesia Raya”, dilanjutkan dengan lagu”
Himne Darul Huda” dan terakhir menyanyikan lagu “Mars Haflah”. Latihan paduan
suara sudah dimulai sejak akhir april. Meski rangkaian latihan kurang maksimal
– sebab bersamaan dengan pelaksanaan ujian semester MMH – namun mereka tetap
berusaha memberikan yang terbaik untuk mengisi acara akhir tahun ini.
Acara dilanjutkan dengan
sambutan dari Muhammad Agus Budiawan selaku ketua umum Haflah Akhirassanah
2015. Sambutan selanjutnya adalah dari Pengasuh sekaligus Pimpinan Pondok
Pesantren Darul Huda, K.H ‘Abdus Sami’ Hasyim, yang sekilas isinya adalah
menginginkan agar semangat Haflah terus dikobarkan. Haflah sebagai penghibur
dan pengobat kejenuhan aktifitas pondok dan madrasah selama satu tahun ini, sehingga
kemeriahan Haflah akan terus terasa hingga malam puncak Lailatut Tasyakkur
nanti. Harapan beliau untuk Pembukaan Haflah yang selanjutnya adalah bisa menghadirkan
sesuatu yang lebih meriah dari sebelumnya. Sesuatu yang unik yang belum pernah
ditampilkan sebelumnya. “Saya berharap Haflah-Haflah yang selanjutnya bisa
menampilkan sesuatu yang lebih unik, yang belum pernah ada. Misalnya terjun
dari pesawat,” kata beliau disambut riuh peserta dan tamu undangan yang hadir
sore kemarin.
Pengisi
acara terakhir adalah penampilan grup drumband Gita Granding Badeha. Kelompok yang juga
dianggotai oleh siswi kelas X Madrasah Aliyah Darul Huda putri ini cukup
memberikan apresiasi baik bagi team anggota sendiri maupun pihak yang
bersangkutan diluar keanggotaan. Namun untuk mayoret team ini mengambil satu
dari siswi kelas XII Madrasah Aliyah Darul Huda. Ia bernama Luluk Suryanti. Di
temani dengan satu mayoret lagi Windi Yunia dan seorang gitapati bernama Nadya
Paraswati. Pasukan drumband memakai seragam rok putih kaos ungu serta paduan
hijab ungu – putih. Apresiasi sebagai salah satu team pengisi acara pembukaan
terlihat dari persiapan latihan yang sudah dimulai sejak pertengahan bulan
April. Depandu oleh pelatih khusus, ustad Aan Harisul Farid dan ustad Husnul
‘Atif mereka berlatih dengan giat. Untuk lagu yang dibawakan sebanyak empat
lagu. Meliputi lagu “Indonesia Raya”, berondong tua(by:Siti Badriyah), tuje dekha to ye he ta janna senem(India)dan Thala’al badru(shalawat)
Para
mayoret cantik dan unik beraksi dengan totalitas yang mereka miliki.
Berkali kali Windi melempar tongkat meyoret dan kembali menangkap dengan tepat.
Luluk juga menunjukkan aksinya yang cukup berani dan eksotis. Dengan membawa
keberaniannya ia naik keatas bas besar yang telah di sediakan anggota team
sebelumnya. Formasi inilah yang menjadi perbedaan dari penampilan drumband pada
tahun-tahun sebelumnya.
Tampilan ini mendapat respon positif
dari para santriwan dan santriwati yang hadir pada sore itu. Dengan antusias
mereka menyaksikan tontonan yang cukup menghibur itu. Bukan dari kalangan
santri saja. Dari tamu undangan yang diduduki oleh bapak pengasuh Pon. Pes
Darul Huda, jajaran keluarga dalem dan para dewan asatid wa ustadzat
juga cukup antusias menyaksikan penampilan meriah ini. Uniknya, para neng-neng
dan gus-gus kecil(para putra dan putri dari keluarga dalem) juga cukup bahagia
dan terhibur.
Dibandingkan
tahun-tahun sebelumnya memang nampak sekali kurangnya persiapan dari panitia.
”Rame tahun lalu mbak,” komentar salah satu ustadzah yang menghadiri acara
kemarin sore. Lantas bagaimanakah kesan dari peserta? “Pembukaannya seru!
Awalnya jenuh tapi jadi semangat lagi!! Pokoknya kejenuhan awal persiapan yang
membosankan karena mulek tadi udah terobati...pokoknya sukses buat haflah tahun
ini....”, kata Siti Nurdila, siswi cantik yang baru saja menerima pengumuman
kelulusan kelas XII itu. Kemeriahan yang ada mengawali semangat Haflah Akhirassanah 2015 yang akan segera
terlaksana pada hari-hari kedepan.
Semoga Allah memberi kelancaran dalam terlaksananya progam besar ini. Amin.
0 komentar:
Posting Komentar