Darul
Huda bertemu Darut Taqwa di ajang semifinal piala sepakbola antar pondok se-Ponorogo
di Darul Huda. Dalam pertandingan yang juga dipimpin oleh wasit al-ustadz Agus
Susanto tersebut berlangsung sangat seru. Hal tersebut tidak lain karena banyak
sekali antusias dari pihak penonton yang mendukung tim-tim jagoanya. Di pihak Darut
Taqwa ada sekitar seratus jumlah suporter yang memenuhi sisi utara bagian barat
lapangan. Sedangkan sisi timur disekeliling papan skor terdapat kurang lebih
dua ratus supporter Darul Huda. Mereka menyanyikan yel-yel yang sangat kompak
didukung dengan derangan drumband yang bertalu talu.
Kick
off babak pertama dimulai. Permainan dari kedua tim terlihat agak imbang. Yang
terlihat sama adalah Di kubu Darut Taqwa rata-rata menggunkan skuad yang
berumur setingkat SMA dan SMP, sedangkan di pihak Darul Huda menurunkan skuad
campuran yang berpostur tidak terlalu besar. Meskipun demikian terlihat sekali
permainan sedikit didominasi oleh tuan rumah. Pola permainan yang tercipta dari
umpan-umpan terobosan dan umpan lambung kerap kali membingunkan pertahanan dari
Darut Taqwa. Akan tetapi meskipun unggul di bagian serangan, tim Darul Huda
mempunyai penyelesaian akhir yang begitu buruk. Akhirnya skor imbang tanpa gol
mengakhiri pertandingan dibabak pertama.
Di
babak kedua permainan tak begitu beda dengan yang terjadi dibabak pertama. Darul
Huda masih mendominasi permainan. Akan tetapi Darut Taqwa juga mempunyai
beberapa kesempatan. Shoting pernah dilesakkan, kesempatan juga datang dari
beberapa kali tendangan pojok. Apa yang dilakukan Darut Taqwa menjadi tak begitu
berarti karena sektor yang tempati oleh bek bertahan hafidz ibnu malik sangat
sulit dijebol.
Hafidz
Ibnu Maliklah yang menjadi man of the
match dalam pertandingan Darul Huda melawan Darut Taqwa. Ia melakukan
plessing yang mirip seperti umpan sehingga membuat kiper Darut Taqwa maju. Akan
tetapi bola yang jatuh sangat berbeda dari yang diprediksi kiper Darut Taqwa.
Bola lolos dari jangkauan kiper dan berlari memasuki jaring. Skorpun berubah
menjadi 1:0 untuk keunggulan Darul Huda. Angga kusuma, top skor di piala liga
antar pondok sepertinya belum puas dengan hasil tersebut. Terbukti ia melakukan
beberapa kali shooting ke gawang Darut Taqwa. Akan tetapi kalau tidak di
selamatkan oleh kiper, sang mistar gawang selalu menjadi tumpu bola memantul.
Al hasil skor 1:0 menjadi sebab musabab Darul Huda untuk lolos ke babak final
melawan kesembilanan gontor pada senin 25 Mei 2015.
0 komentar:
Posting Komentar